Senin, 13 Mei 2019

Pengertian Umum Mollusca, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi Peranan

Toming Sek
Moluska berasal dari bahasa latin: molluscus yang artinya lunak. Moluska adalah hewan triploblastik slomata yang bertubuh lunak. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Beberapa Mollusca memiliki cangkang. Filum Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Artropoda.
Secara umum pengertian Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari kata molluscus yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan binatang (Animalia) setelah filum Arthropoda. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology). 

Ciri-Ciri Mollusca 
  • Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi 
  • Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
  • Merupakan tripoblastik selomata
  • Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang) 
  • Hidup di air dan didarat
  • Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
  • Organ ekskresi berupa nefridia
  • Mempunyai radula (lidah bergigi) 
  • Bersifat hewan heterotrof 
  • Berkembangbiak secara seksual 
  • Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
  • Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
  • Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh. 
  • Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.
  • Struktur Tubuh Mollusca
Tubuh Mollusca mempunyai 3 truktur utama antara lain sebagai berikut... 
  • Kaki, adalah penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki digantikan dengan tentakel yang berfungsi dalam menangkap mangsa. 
  • Massa Viseral, adalah bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh. Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel. 
  • Mantel, adalah bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil ekskresi. Mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang. 

Sistem Organ Mollusca 
1. Sistem Peredaran Darah Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan satu ventrikel. 

2. Sistem Pencernaan Mollusca 
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang bergerigi yang dapat bergerak ke depan dan belakang. 

3. Sistem Saraf Mollusca 
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ. 

4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan. 

5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, jika hewan yang hidup di air maka yang berperan adalah insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga dapat terjadi melalui pertukaran udara dengan menggunakan terdapat di mantel, sistem ini berfungsi mirip dengan paru-paru. 

Klasifikasi Mollusca
Molluska diklasifikasi berdasarkan bentuk struktur tubuhnya terbagi menjadi 5 kelompok antara lain sebagai berikut...

1. Kelas Amphineura
Amphineura adalah kelompok dengan cangkang berjumlah 8 yang tersusun dari atap rumah pada tubuhnya. Cangkang tersebut berbuat dari zat kapur. Hewan mempunyai tubuh simetri bilateral dengan tubuh seperti telur dan pipih. Hewan ini terdapat di laut dan biasanya menempel di bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus. Ia memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula) yang dilengkapi dengan struktur mulut di bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan setiap larva hasil pembuahan secara seksual disebut trafoko.

2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif besar dan 2 buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada bagian kepala, 8 diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Hewan ini mempunyai rongga mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut dan bernapas dengan insang, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna denagn cepat karena mempunyai otot khusus dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Pada umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti tinta. Angggotanya dikenal adalah gurita dan cumi-cumi.

3. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok yang memfungsikan perut sebagai alat gerak. Istilah Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata yaitu gaster yang berarti perut dan Podos yang berarti kaki. Gastropoda menghasilkan lendir pada bagian perut yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudah dalam bergerak. Gastropoda mempunyai cangkang dengan bentuk tubuh yang simetri bilateral. Di bagian kepala terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan dan penciuman. Gastropoda merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin dalam 1 tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum. Sistem pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau insang yang terletak di dalam rongga mantel. Hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi hal ini disebut dengan radula. Gastropoda memakan tumbuhan, tetapi ada juga yang memangsa hewan lainnya. Sistem pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem ekskresi hewan ini melalui nefridia yang bekerja seperti ginjal. Contoh hewan gastropoda adalah siput.

4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut. Di bagian ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contoh schopoda adalah dentalium.

5. Kelas Bivalvia/ Pelecypoda/ Lammaelibarachiata
Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang mempunyai kaki pipih dan cangkang yang terdiri dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya adalah sebagai berikut...
Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin dengan fungsi sebagai pelindung tubuh. 
Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3 
Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari CaCo3 halus, yang berfungsi untuk menghasilkan sekret lapisan mutiara.
Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan katak yang pipih, dan bernapas dengan insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat keseimbangan yang disebut dengan statocis yang terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi jenis hewan ini berlangsung secara seksual dan membentuk larva yang disebut dengan glosidium. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar 300 spesies. 
Reproduksi Mollusca

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal. 
Peranan Mollusca

Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca digunakan dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca adalah sebagai berikut.
  • Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)
  • Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)
  • Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag


Peranan mollusca bagi Manusia
Moluska telah penting untuk manusia sepanjang sejarah. Kerang mereka telah digunakan untuk alat dan sebagai perhiasan, banyak yang dianggap indah dan tinggi nilainya. Beberapa kelompok kuno menggunakan kerang molusca sebagai bentuk mata uang. Sepia, pewarna artis, terbuat dari tinta cumi-cumi dari, Cephalopoda. Moluska telah lama menjadi pokok dari makanan manusia di seluruh dunia, khususnya gastropoda dan cephalopoda seperti kerang, remis, kerang, tiram dan cumi-cumi.

Demikianlah artikel mengenai Mollusca. Semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pustaka : 
Purnama S, Sinta. Zakrinal. 2009. Jago BIOLOGI SMA. Jakarta : Media Pusindo.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar BIOLOGI. Bandung : GRAFINDO Media Pratama.
Sasika Novel, Sinta. 2012. Superlengkap BIOLOGI SMA. Jakarta : GagasMedia
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. BIOLOGI SMA / MA Kelas X. Grasindo.
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.