Berbagai program untuk mendukung ketahanan pangan telah banyak diluncurkan. Beberapa dekade lalu program itu sudah pernah diimplementasi oleh pemerintah melalui program PKK dan Dasawisma, tetapi sempat ditinggalkan. Kemudian, hal itu berlanjut ke program ketahanan pangan dan gizi terpadu. Sekarang mulai dicanangkan lagi pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketersediaan pangan dan gizi di tingkat rumah tangga. Pemanfaatan pekarangan dapat meningkatkan gizi masyarakat.
Masyarakat mandiri pangan adalah masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Tujuan dari mandiri pangan adalah meningkatkan ketahanan pangan dan gizi (mengurangi kerawanan pangan dan gizi) masyarakat melalui pendayagunaan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di perdesaan. Sedangkan sasaran mandiri pangan adalah terwujudnya ketahanan pangan dan gizi masyarakat yang ditandai dengan berkurangnya tingkat kerawanan pangan dan gizi.
Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dan menjadi bagian tak terpisahkan dengan suatu bangunan. Tanah ini dapat dipakai untuk berkebun, ditanami bunga, atau kadang-kadang memiliki kolam. Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping sebuah bangunan, tergantung seberapa besar sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk bangunan utamanya.
Pengembangan pertanian memiliki tantangan dalam ketersediaan sumberdaya lahan. Meningkatnya penggunaakan alih fungsi lahan dari sektor pertanian ke non pertanian menyebabkan lahan pertanian di Indonesia semakin sempit. Salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan lahan pertanian di Indonesia adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah, pemanfaatan lahan pekarangan dapat menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Hal ini karena terjadi pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga secara cukup, berkualitas, bergizi, dan aman secara teratur.
Jenis tanaman apa saja yang dapat ditanam di pekarangan? Menanami pekarangan rumah tidak hanya dapat memperindah / mempercantik rumah kita namun juga bisa menjadi penambah bahan makanan dan juga tambahan penghasilan. Beberapa jenis / macam tanaman sebagai berikut : katuk, kangkung darat, bayam, labu Siam, sawi putih, sawi hijau, kacang Panjang, wortel, terong, pare, tomat, oyong /gambas, pepaya, labu air, cabai, dan masih banyak yang lainya.
Bagaimana cara memanfaatkan pekarangan supaya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kebutuhan pangan? Kita bisa menanami berbagai jenis tanaman misalnya buah dan sayur. Memanfaatkan pekarangan dapat mencukupi kebutuhan pangan dari tanaman yang mereka tanam sendiri.
Apakah teknologi tepat guna bisa dimanfaatkan untuk mengelola pekarangan? Ubi singkong dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan dengan menggunakan teknologi tepat guna.
Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan Teknologi Tepat Guna
Struktur Teks | Paragraf |
Tesis | Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana, pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras, sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan makanan pokok adalah sebagai berikut. |
Argumentasi | Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperi kacang panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media selain tanah. Khusus untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dapat dibudidayakan di media kantong plastik dan pot. Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung, ketela pohon, ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk alami. Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan. Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah tangga. Ubi singkong dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan. |
Penegasan | Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat. |
Berdasarkan teks itu, jawablah pertanyaan berikut!
- Apa yang disampaikan oleh penulis teks tentang mandiri pangan dan teknologi tepat guna?(pekarangan dengan sedikit sentuhan teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat)
- Alasan apa saja yang menyebabkan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kebutuhan pangan? (sayur dan buah dapat ditanam selain di media tanah, sumber karbohidrat seperti jagung dan ketela dapat ditanam di pekarangan, sumber protein dapat memanfaatkan pekarangan untuk membuat kolam ikan, )
- Pada paragraf ke berapa penulis teks menyampaikan gagasan pekarangan dapat memberikan berbagai sumber bahan pokok makanan seperti karbohidrat, sayur-mayur?(3)
- Apakah gagasan tersebut didukung oleh alasan-alasan yang kuat?(Setiap gagasan pada teks tersebut didukung oleh alasan-alasan yang kuat. dapat berupa fakta atau opini.)
- Tunjukkan paragraf-paragraf tempat alasan-alasan tersebut disampaikan!(2, 3, dan 4)