Pola sangat penting artinya dalam membuat busana. Baik tidaknya busana yang dikenakan dibadan seseorang (kup) sangat dipengaruhi oleh kebenaran pola itu sendiri. Tanpa pola, memang suatu pakaian dapat dibuat, tetapi hasilnya tidaklah sebagus yang diharapkan. Dengan adanya pola yang sesuai dengan ukuran, kita dengan mudah dapat membuat busana yang dikehendaki.
Pola busana merupakan suatu sistem dalam membuat busana. Sebagai suatu sistem tentu pola busana juga terkait dengan sistem lainnya. Jika pola busana digambar dengan benar berdasarkan ukuran badan seseorang yang diukur secara cermat, maka busana tersebut mestinya sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Begitu pula sebaliknya, jika ukuran yang diambil tidak tepat, menggambar pola juga tidak benar, maka hasil yang didapatkan akan mengecewakan.
Dengan demikian untuk mendapatkan busana yang baik dan sesuai dengan desain, maka setiap sub sistem di atas haruslah mendapat perhatian yang sangat penting dan serius.
Salah satu pola busana yang dikenal adalah pola busana standar. Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran sipemakai. Jika si pemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika sipemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola.
Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan cara mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel.
Untuk memudahkan pekerjaan penyesuaian pola standar, berikut dapat dilihat pola standar dengan ukuran S,M dan L baik pola badan, pola lengan dan pola rok dengan ukuran sbb;
Penyesuaian Pola Standar
Di dalam menyesuaikan pola standar, selisih yang terdapat pada ukuran lingkaran dibagi empat, hal ini disebakan karena pola badan atau pola rok umumnya dibuat setengah dari badan bagian muka dan setengah dari badan belakang, atau sama dengan seperempat dari ukuran lingkaran dan jumlah sisi yang ditambah atau dikurangi ada empat, oleh sebab itu untuk ukuran melingkar selisih ukuran dibagi empat.
Untuk ukuran lebar selisih dibagi dua, sebab pada pola ukuran melebar dipakai setengahnya., misalnya : lebar muka dan lebar punggung. Untuk ukuran panjang, selisih ukuran tidak dibagi, sebab pola dibuat dengan ukuran penuh sepanjang ukuran yang diambil, misalnya ukuran panjang punggung, panjang lengan dan panjang rok, dengan demikian untuk ukuran panjang ditambah atau dikurangi sebanyak selisih. Perhatikan contoh dalam tabel di bawah ini.
Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh cara menyesuaikan pola standar. Didalam menyesuaikan pola standar perhatikan tanda pada kolom selisih. Pada pola yang disesuaikan tanda plus / membesarkan pola di arsir dengan tanda ///////////, sedangkan tanda minus /mengecilkan di tandai dengan xxxxxxx.
Cara Menambah Ukuran Lingkar Badan
Lingkar badan diukur melewati dada terbesar mengelilingi punggung, lewat pertengahan dada dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 4 jari atau 4 cm untuk kenyamanan pakaian
Cara Mengurangi Ukuran Lingkar Pinggang
Untuk menggambar pola sesuai dengan pola standar diperlukan ukuran tubuh si pemakai yang diambil yang diukur dengan cermat menurut cara mengambil ukuran masing-masing. Ukuran tersebut disesuaikan dengan masing-masing ukuran standar yang akan digambar.
Pola busana merupakan suatu sistem dalam membuat busana. Sebagai suatu sistem tentu pola busana juga terkait dengan sistem lainnya. Jika pola busana digambar dengan benar berdasarkan ukuran badan seseorang yang diukur secara cermat, maka busana tersebut mestinya sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Begitu pula sebaliknya, jika ukuran yang diambil tidak tepat, menggambar pola juga tidak benar, maka hasil yang didapatkan akan mengecewakan.
Dengan demikian untuk mendapatkan busana yang baik dan sesuai dengan desain, maka setiap sub sistem di atas haruslah mendapat perhatian yang sangat penting dan serius.
Salah satu pola busana yang dikenal adalah pola busana standar. Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran sipemakai. Jika si pemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika sipemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola.
Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan cara mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel.
Untuk memudahkan pekerjaan penyesuaian pola standar, berikut dapat dilihat pola standar dengan ukuran S,M dan L baik pola badan, pola lengan dan pola rok dengan ukuran sbb;
No. | Ukuran | Lingkar Badan | Lingksr Pinggang | Lebar Muka | Lebar Punggung | Panjang Punggung | Lingkar Panggul | Panjang Lengan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | S | 94 | 70 | 34 | 35 | 38 | 100 | 28 |
2. | M | 90 | 68 | 33 | 34 | 37 | 94 | 26 |
3. | L | 86 | 66 | 32 | 33 | 36 | 90 | 24 |
Penyesuaian Pola Standar
Di dalam menyesuaikan pola standar, selisih yang terdapat pada ukuran lingkaran dibagi empat, hal ini disebakan karena pola badan atau pola rok umumnya dibuat setengah dari badan bagian muka dan setengah dari badan belakang, atau sama dengan seperempat dari ukuran lingkaran dan jumlah sisi yang ditambah atau dikurangi ada empat, oleh sebab itu untuk ukuran melingkar selisih ukuran dibagi empat.
Untuk ukuran lebar selisih dibagi dua, sebab pada pola ukuran melebar dipakai setengahnya., misalnya : lebar muka dan lebar punggung. Untuk ukuran panjang, selisih ukuran tidak dibagi, sebab pola dibuat dengan ukuran penuh sepanjang ukuran yang diambil, misalnya ukuran panjang punggung, panjang lengan dan panjang rok, dengan demikian untuk ukuran panjang ditambah atau dikurangi sebanyak selisih. Perhatikan contoh dalam tabel di bawah ini.
No. | Nama Ukuran | Ukuran Si Pemakai | Ukuran Standar | Selisih |
---|---|---|---|---|
1. | Lingkar badan | 92,0 | 90,0 | +2:4 = + 1/2 cm |
2. | Lingkar pinggang | 70,0 | 72,0 | 2:4 = - 1/2 cm |
3. | Lebar muka | 33,5 | 33,0 | +½ :2=+¼ cm |
4. | Panjang punggung | 37,5 | 37,0 | + ½ cm |
5. | Panjang Muka | 44,0 | 43,0 | + 1 cm |
6. | Lebar punggung | 35,0 | 34,0 | + 1:2= + ½ cm |
7. | Lingkar Panggul | 98,0 | 94,0 | +4:4=+1 cm |
8. | Ling Ker Lengan | 44,0 | 43,0 | + 2 cm |
Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh cara menyesuaikan pola standar. Didalam menyesuaikan pola standar perhatikan tanda pada kolom selisih. Pada pola yang disesuaikan tanda plus / membesarkan pola di arsir dengan tanda ///////////, sedangkan tanda minus /mengecilkan di tandai dengan xxxxxxx.
Cara Menambah Ukuran Lingkar Badan
Lingkar badan diukur melewati dada terbesar mengelilingi punggung, lewat pertengahan dada dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 4 jari atau 4 cm untuk kenyamanan pakaian
Cara Mengurangi Ukuran Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang dikur dengan cara melingkari pinggang terkecil dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 1 jari atau 1 cm untuk kenyamanan pakaian.
Untuk menggambar pola sesuai dengan pola standar diperlukan ukuran tubuh si pemakai yang diambil yang diukur dengan cermat menurut cara mengambil ukuran masing-masing. Ukuran tersebut disesuaikan dengan masing-masing ukuran standar yang akan digambar.