Serat bahan tekstil merupakan bagian terkecil yang dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat kain atau bahan tekstil. Melalui proses pemintalan serat bahan tekstil diolah menjadi benang (yarn), selanjutnya benang benang tersebut diolah hingga menjadi bahan tekstil. Secara garis besar serat tekstil dibagi menjadi dua gol ongan yaitu, serat alam dan serat buatan. Serat buatan adalah serta yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Beberapa jenis serat bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut.
Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli dibidang pertekstilan yang pada akhirnya berhasil menemukan beberapa bahan dasar yang dapat digunakan untuk membuat serat wol buatan seperti, susu, jagung, kacang kedelai dan kacang tanah. Bahan bahan tersebut kemudian diolah dicampur dengan bahan bahan kimia sehingga menjadi bahan wol buatan seperti, wol susu dan vicara.
- Wol susu merupakan percobaan yang dilakukan seorang ahli pertekstilan dari Italia bernama Ferreti pada tahun 1935, dengan membuat zat keju menjadi serat buatan bernama lanital atau Aralac (Amerika) dan menghasilkan wol buatan yang dikenal dengan nama wol susu.
- Vikara adalah serat buatan dari jagung yang dicampur dengan zat lain seperti wol, kapas atau asetat.
Rayon adalah serat buatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Rayon terbuat dari bahan dasar sellulosa linters atau sellulosa kayu (kayu cemara atau kayu beuk). Dalam proses pembuatannya sellulosa dicampur dengan bahan-bahan kimia, kemudian dikembalikan sebagai sellulosa tetapi dalam bentuk lain misalnya sebagai benang filamen atau staple. Ada beberapa jenis rayon antara lain, rayon viscosa, rayon kupramonium, dan rayon polinosik.
- Rayon Viskosa ditemukan oleh seorang ahli kimia D.F. Cross dan E.J. Bevan pada tahun 1891. Produksi rayon viskosa yang pertama dilakukan oleh Courtaulds L.td. Rayon viskosa digunakan untuk bahan pakaian, bahan pelapis, bahan renda. atau untuk keperluan yang lainnya.
- Rayon kupramonium ditemukan pada tahun 1857 di Swiss oleh Schweizer, kemudian pada tahun 1891 Fremery dan Urban mulai membuat benang rayon kupramonium di Jerman. Rayon kupramonium diperdagangkan sebagai rayon Bemberg, diantaranya diproduksi oleh The American Bemberg Corporation di Amerika Serikat.
- Rayon polinosik merupakan hasil perbaikan sifat-sifat rayon sebelumnya, Polinosik dibuat dari sellulosa yang diambil dari pulp kayu menjadi serat sellulosa yang dibuat dalam bentuk stapel. Polinosik yang dibuat saat ini kebanyakan dipakai untuk tujuan industri.
C. Serat Mineral Buatan
Serat kaca atau glass fiber adalah salah satu serat mineral buatan. Serat kaca ditemukan sejak zaman Mesir kuno, tetapi baru diproduksi untuk bahan tekstil pada tahun 1936. Bahan dasar serat gelas adalah pasir silikat, calsium carbonet, natrium, borax dan bahan bahan lain sebagai campuran. Serat gelas ditenun kemudian digunakan untuk saringan bahan kimia, kaos lampu, pembungkus kawat tembaga dan bahan isolasi kap lampu, bahan penutup kursi. Logam
Serat logam atau benang logam adalah serat buatan yang disusun dari logam logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau sumbu yang dilapisi oleh logam. Serat logam telah digunakan sejak dahulu kala. Aluminium adalah jenis logam yang paling banyak dipakai karena ringan, lebih lembut dan harganya lebih lebih murah dibandingkan dengan logam yang lainnya. Penggunaan benang logam sebagai bahan penghias bahan tekstil atau busana.
Baca Juga : Jenis Bahan Tekstil Alam
D. Serat Termoplastik
Serat termoplastik atau serat sintetis adalah serat bahan tekstil yang terbuat dari bahan-bahan kimia 100%. Dalam kehidupan yang serba moderen seperti saat ini banyak bahan tekstil yang dibuat dari serat sintetis.. Serat tekstil mempunyai sifat kuat, ringan, mudah dalam pemeliharaan, sehingga menguntungkan dan banyak diminati oleh konsumen.
Serat termoplastik terbuat dari polimer-polimer buatan berbentuk cairan yang disemprotkan melalui lubang lubang kecil (spineret). Berdasarkan proses pembuatan dan bahan dasar yang digunakan maka serat sintetis atau termoplastik dibedakan atas lima golongan yaitu, asetat, poliamida, poliester, poliakrilik (chloro fibre), polivinil klorida (Pe ce).
- Bahan dasar asetat terdiri dari sellulosa kayu atau linters, tetapi hasilnya tidak sama dengan serat rayon karena bahan dasar asetat masih mengandung zat kimia (acetyl sellulosa). Salah satu kelemahan asetat adalah tidak dapat dibentuk dan tidak tahan panas seterika. Di Inggris triasetat disebut dengan trical, di Amerika arnel dan di Kanada bernama trilan.
- Poliamida atau nylon, yaitu serat buatan yang pertama kali menggunakan bahan kimia. Nylon ditemukan oleh Dr. Wallace H. Carothers dari Du Pont Company (USA) pada tahun 1928, Bahan pokok yang digunakan adalah zat arang, air dan hawa. Penggunaan nylon pada umumnya untuk bahan busana, parasut, terpal, benang dan tali, jala dan tali pancing, permadani dan cat.
- Poliester salah satu serat termoplastik yang dikembangkan oleh J.R. Whinfield dan J.T.Dicson dari Calico Printers Association. Di Amerika pada tahun 1953 perusahaan Du Pont membuat serat poliester dengan nama Dacron. Bahan dasar poliester berupa asam tereftalat dan etilena glikol yang terbuat dari penguraian minyak tanah.
- Akrilik adalah serat buatan, yang dibuat dengan dua cara yaitu polyacrylonitrile yang disebut dengan serat akrilik (Acrylic Fiber), dan modivikasi dari polyacrylonitrile yang dikenal sebagai serat modakrilik (Modacrylic). Serat akrilik terasa sangat halus, lembut, hangat dan ringan. Akrilik digunakan untuk membuat bahan tekstil seperti rajutan, tirai, bahan bahan pelapis, bahan jok kursi atau bisa juga dibuat rambut palsu (wig) dan lain-lain.
- Polivinil klorida atau pe ce pertama kali dibuat di Jerman melalui proses copolymerisasi. atau pemintalan basah. Serat ini pada umumnya dipakai untuk membuat bahan-bahan pemadam kebakaran, kasa nyamuk, jala dan dapat juga dipakai untuk bahan busana.