Mengkritik dapat diartikan sebagai kegiatan mengemukakan pendapat atau tanggapan terhadap suatu karya yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut, tapi mengkritik cenderung dikaitkan dengan hal-hal yang dinilai kurang baik dari sebuah karya. Sedangkan memuji dapat diartikan sebagai kegiatan mengemukakan pendapat terhadap sesuatu karya yang dianggap bernilai positif dan cenderung dikaitkan dengan hal-hal yang baik. Untuk dapat menentukan keunggulan dan kekurangan tentunta harus mempelajari secara mendalam karya yang akan dikritik.
Setiap hasil karya pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Penilaian terhadap sebuah karya haruslah objektif atau berdasarkan fakta-fakta dan tidak memihak. Pengungkapan pujian terhadap kelebihan sebuah karya sebaiknya tidak berlebihan dan tidak menjatuhkan karya lain. Demikian juga dalam menyampaikan kritik terhadap kekurangan yang ada. Kritik terhadap sebuah karya sebaiknya bersifat membangun, tidak menjatuhkan, dan tidak sekadar mengemukakan kekurangan yang ada. Kritik sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang santun dan komunikatif. Selain itu, kritik perlu juga disertai dengan solusi atau alternatif pemecahannya.
Agar bisa menjadi apresiator atau komentator yang baik dalam menilai sebuah karya seni, perhatikan 2 hal berikut.
Contoh Kritikan dan Pujian
Sebelum memberikan kritikan atau pujian terhadap sebuah karya sebaiknya terlebih dahulu mengenal unsur-unsur karya yang akan dikritik. Pada contoh ini karya yang dikritik berupa sebuah lukisan sehingga unsur-unsur sebuah lukisan perlu diketahui terlebih dahulu. Beberapa unsur sebuah karya lukisan antara lain sebagai berikut.
Struktur dasar seni rupa yaitu hubungan antar unsur tersebut dapat berupa: hubungan antara garis atau goresan, pola ruang, shape atau bangun, warna, tekstur, gelap terang, dan desain penyusunannya. Untuk memahami estetika sebenarnya menelaah struktur rupa yang terdiri atas unsur-unsur rupa yang meliputi:
Perhatikan contoh hasil karya seni berikut !
Setelah mengamati karya tersebut dengan cermat, dan mendapatkan kesan mengenai karya tersebut, baik kelebihan maupun kekurangannya. Penilaian tentang kelebihan yang berupa pujian terhadap karya tersebut dapat diungkapkan sebagaimana contoh berikut.
Penilaian terhadap kekurangan yang ada dalam lukisan tersebut juga harus diungkapkan secara objektif. Contoh ungkapan penilaian mengenai kekurangan dari karya tersebut adalah berikut.
Setiap hasil karya pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Penilaian terhadap sebuah karya haruslah objektif atau berdasarkan fakta-fakta dan tidak memihak. Pengungkapan pujian terhadap kelebihan sebuah karya sebaiknya tidak berlebihan dan tidak menjatuhkan karya lain. Demikian juga dalam menyampaikan kritik terhadap kekurangan yang ada. Kritik terhadap sebuah karya sebaiknya bersifat membangun, tidak menjatuhkan, dan tidak sekadar mengemukakan kekurangan yang ada. Kritik sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang santun dan komunikatif. Selain itu, kritik perlu juga disertai dengan solusi atau alternatif pemecahannya.
Agar bisa menjadi apresiator atau komentator yang baik dalam menilai sebuah karya seni, perhatikan 2 hal berikut.
- Objektivitas. Menilai yang di dalamnya terdapat kegiatan memuji dan mengkritik harus disampaikan dengan obejktif, tanpa memihak.
- Bahasa yang lugas dan santun. Penyampaian kritik maupun pujian sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang lugas dan penuh kesantunan. Hal itu dimaksudkan agar pihak yang diberi kritik bisa menerima kritik itu.
Contoh Kritikan dan Pujian
Sebelum memberikan kritikan atau pujian terhadap sebuah karya sebaiknya terlebih dahulu mengenal unsur-unsur karya yang akan dikritik. Pada contoh ini karya yang dikritik berupa sebuah lukisan sehingga unsur-unsur sebuah lukisan perlu diketahui terlebih dahulu. Beberapa unsur sebuah karya lukisan antara lain sebagai berikut.
Struktur dasar seni rupa yaitu hubungan antar unsur tersebut dapat berupa: hubungan antara garis atau goresan, pola ruang, shape atau bangun, warna, tekstur, gelap terang, dan desain penyusunannya. Untuk memahami estetika sebenarnya menelaah struktur rupa yang terdiri atas unsur-unsur rupa yang meliputi:
- Garis. Garis tersebut memiliki dimensi panjang, arah, dan sifat-sifat umum (lurus, bengkok, bergelombang, dsb.). Garis memiliki arah vertikal, horisontal, dan diagonal. Garis digunakan untuk menciptakan bentuk.
- Bidang. Bidang adalah area permukaan datar/2 dimensi atau keluasan yang memiliki panjang dan lebar (geometris dan organis). Bidang: garis-garis dan sisi yang terhubung dengan satu atau lebih titik hilang.
- Bentuk. Bentuk memiliki dua macam sifat, yaitu bentuk yang bersifat geometris dan organis. Bentuk geometris: bentuk yang memiliki susunan struktur teratur (permukaan/bidang mudah diukur panjang dan lebarnya, isi atau volumenya). Bentuk organis: bentuk yang memiliki susunan struktur tidak teratur (permukaan/bidang atau lengkungan yang tidak teratur.
- Ruang. Di dalam suatu susunan ada ruang positif yaitu ruang dibatasi oleh suatu batas tepi berupa garis, sedang ruang negatif adalah ruang yang berada di antara ruang-ruang positif.
- Warna. Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna-warna adalah susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.
- Tekstur. Tekstur yakni nilai raba dari suatu permukaan. Dapat dianalisa dalam tiga aspek: (a) kualitas raba dari permukaan; (b) kualitas raba dari manipulasi benda tiga dimensi; dan (d) kualitas visual dari permukaan benda.
- Gelap-Terang (Tone). Gelap terang adalah perbedaan warna hitam dan putih, serta kisaran warna abu-abu di antaranya. Gelap terang digunakan untuk memberikan ilusi kenyataan tiga dimensi.
Perhatikan contoh hasil karya seni berikut !
Setelah mengamati karya tersebut dengan cermat, dan mendapatkan kesan mengenai karya tersebut, baik kelebihan maupun kekurangannya. Penilaian tentang kelebihan yang berupa pujian terhadap karya tersebut dapat diungkapkan sebagaimana contoh berikut.
Lukisan bunga pada kain tersebut benar-benar bagus dan menarik. Meskipun digambar secara sederhana, lukisan tersebut dapat menghidupkan kain. Artinya warna kain yang pada dasarnya gelap menjadi cerah dengan kehadiran lukisan bunga tersebut. Hal ini dikarenakan oleh kekontrasan pewarnaan pada lukisan bunga dengan warna kainnya.
Penilaian terhadap kekurangan yang ada dalam lukisan tersebut juga harus diungkapkan secara objektif. Contoh ungkapan penilaian mengenai kekurangan dari karya tersebut adalah berikut.
- Lukisan tersebut memang menarik, tetapi objek yang digambarkan terlalu sederhana. Jenis bunga sepatu menjadi objeknya. Padahal, jenis bunga lain yang lebih indah dapat dijadikan sebuah objek lukisan yang bagus. Hal inilah yang menyebabkan lukisan ini terkesan terlalu sederhana.
- Pengambilan warna bunga yang kurang tegas. Hal ini membuat penikmat seni berpikir seakan pelukis kurang antusias dalam melukis, karena pencoretan warna pada hasil karya dapat mengekspresikan perasaan.