Selasa, 21 April 2020

Pentingnya Sejarah Lisan

Toming Sek
Selamat datang di , pada kesempatan yang baik ini akan sedikit mengulas mengenai “Sejarah Lisan”, dan tanpa berlama-lama, simaklah ulasan berikut ini. Selamat membaca!!!
Sampai saat ini nampaknya masih kurang perhatian terhadap sejarah lisan di banyak negara termasuk Indonesia. Itu terjadi karena minusnya pemahaman mengenai konsep sejarah lisan itu.
 Sampai saat ini nampaknya masih kurang perhatian terhadap sejarah lisan di banyak negara  Pentingnya Sejarah Lisan
Sejarah lisan adalah cara merekam masa lalu melalui wawancara, sejarah lisan juga dapat dilihat sebagai usaha untuk menangkap corak & jalinan pengalaman manusia yang bisa memperdalam pemahaman akan mengenai masa lalu/masa lampau. Dengan mengorek ingatan dari mereka yang pernah mengalami hal-hal masa lalu/mengetahui akan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya, sejarah lisan membentuk hubungan antara masa kini & masa lalu/masa lampau.

James H. Morison nampaknya lebih menyukai pemakaian istilah “penelitian lisan” dari pada “sejarah lisan”. Penelitian lisan dirumuskan oleh Morison sebagai pengumpulan bahan-bahan melalui perbincangan/wawancara dengan satu orang/lebih mengenai satu masalah yang sedang dipelajari oleh si pewawancara.

Penelitian lisan mencakup “sejarah lisan” & “tradisi lisan”. Sejarah lisan biasanya menceritakan suatu peristiwa sejarah, pelaku sejarah, tempat sejarah, ingatan dari tangan pertama mengenai kisah dari saksi mata maupun masa lampau.

Dengan demikian peristiwa-peristiwa itu adalah ingatan yang hidup. Tradisi lisan berbeda karena mengandung jangkauan yang lebih luas adalah ingatan dari ingatan.

Jadi tradisi lisan bisa dikatakan sebagai cerita yang dikisahkan dari orang ke orang, secara vertikal (dari kakek sampai cucu) ataupun secara horizontal (antar tetangga & rekan kerja).

Perlu diketahui juga bahwa sejarah lisan & tertulis masing-masing memiliki kelebihan & kekurangan. Sejarawan yang hanya mengandalkan dokumen saja menjadi tawanan dari kesaksian tertulis yang kebetulan masih tinggal. Mereka merasa dapat menulis lebih baik terkait masa lampau tanpa interupsi dari para pelaku sejarah.

Dalam mengisahkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada  masa lalu, para informan pada dasarnya diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki penampilan & peranan mereka. Karena bagi sejarawan “kebenaran kata per kata mungkin bukan yang paling utama pada rekaman, namun lebih penting struktur narasi guna menemukan apa yang sesungguhnya dikatakan oleh responden.

Dalam sebuah wawancara lisan, dapat melengkapi  sebuah catatan. Apabila tidak terdapat catatan yang tidak tertulis, wawancara sejarah lisan mungkin merupakan satu-satunya catatan yang ada. Hal itu menjadi sumber lisan yang memungkinkan para sejarawan “menghindar dari studi mengenai kelompok-kelompok elite & menjadi lebih dekat dengan seluruh umat manusia. Maka dari itu apabila penelitian lisan dilakukan, akan dapat mengembalikan sejarah pada masyarakat.

Jadi sejarah lisan itu sangatlah penting, agar banyak orang dapat mengingat apa yang mau diingat dengan cara yang khusus bagi orang itu sendiri. Karena itu sangat penting untuk diketahui mengapa kita dapat ingat apa yang kita mau ingat, dan pada akhirnya kita dapat membentuk ingatan serta pada gilirannya ingatan kita dapat membentuk kita.

Demikianlah ulasan yang pada kesempatan kali ini dapat bahas, kurang/lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat, Cukup sekian & sampai jumpa!! Semoga anda sukses!!!