Selasa, 21 April 2020

Cerita Kakek Siti

Cerita Kakek Siti_ Menghabiskan sore hari bersama kakek dan nenek di teras adalah kegiatan favorit Siti saat berlibur ke rumah kakek dan nenek di kampung. Biasanya, sambil minum teh dan menyantap ubi serta pisang goreng buatan nenek, kakek akan menceritakan berbagai pengalaman di waktu mudanya. Bagi Siti, cerita kakek sangat menarik.

“Kakek, kenapa sih kakek dan nenek tidak ikut tinggal bersama Siti saja di Jakarta?”. “Kakek kan hanya tinggal berdua nenek di sini. Siti, ayah, dan ibu tidak bisa sering berkunjung ke sini.”

Kakek dan nenek Siti tinggal di Rengasdengklok, sebuah kecamatan yang letaknya sekitar 20 km arah Utara, Jawa Barat. Rengasdengklok terletak di sisi sungai Citarum.

“Ah, kakek tidak ingin meninggalkan rumah ini, Siti“. Banyak kenangan di sini yang sayang untuk ditinggalkan”. Ujar kakek menjawab permintaan Siti.

“Kenangan apa sih, kek? Rengasdengklok kan hanya daerah kecil, tidak ramai, pasti tidak banyak peristiwa terjadi di sini”, kata Siti sambil mengambil sepotong ubi goreng.

“Siti, habiskan dulu ubimu, setelah itu ikut jalan dengan kakek. Nanti kakek tunjukkan bahwa di daerah kecil ini pernah terjadi peristiwa penting”. ajak kakek. Penasaran, Siti cepat melahap ubinya, meneguk tehnya, seraya berdiri. “Ayo kek, Siti mau menemani kakek jalan”. Siti bersemangat karena tahu cerita kakek pasti menarik.

Kakek menggandeng tangan Siti, mengajaknya berjalan melewati jalan kecil di samping rumah. Kakek menyapa dengan ramah beberapa warga di sepanjang jalan. Beberapa belokan mereka lewati, hingga tiba di depan sebuah rumah yang modelnya tampak tua. Jendelanya bertingkap kayu dan berjeruji, tidak seperti rumah modern yang berjendela kaca.

“Rumah siapa ini, kek? Rumah teman kakek?”, tanya Siti.

“Dulu kakek waktu kecil pernah tinggal didekat rumah ini, dan pemilik rumah ini bernama Djiauw Kie Siong. Mereka keluarga keturunan Tionghoa”, kata kakek. “Kakek ingin Siti tahu, bahwa di rumah ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi bagian sejarah bangsa kita”, tambah kakek.

Sambil mengajak Siti duduk di bangku kayu di halaman rumah tua itu, kakek melanjutkan ceritanya.

“Suatu malam rumah ini didatangi tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia. Pasti kamu sudah mengenal nama mereka, Bung Karno dan Bung Hatta. Pada malam tersebut keluarga Kie Siong diminta keluar dari rumah, lalu mereka menumpang tidur di rumah kakek.”

“Mengapa mereka harus keluar rumah, kek? Diusir?”, tanya Siti penasaran.

“Bukan diusir, rumah mereka dipinjam untuk diskusi penting yang dilakukan oleh para pemuda anggota PETA dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Para pemuda ingin Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia”, cerita kakek.

Siti terduduk tegak dan tersadar “Oh, aku tahu kek”. Peristiwa Rengas dengklok itu ya, kek. Siti baru ingat, sering diceritakan oleh guru IPS Siti menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Oh, ternyata kakek pernah bertemu dengan pemilik rumah ini. Hebat kakek”, ujar Siti sambil tertawa.

“Berapa usia kakek saat itu?”, tanya Siti dengan raut muka penasaran. “Saat terjadinya peristiwa tadi usia kakek kurang lebih sama seperti usia Siti sekarang”, ujar kakek.

“Nah, kamu pasti sudah tahu kelanjutan kejadian di malam hari tanggal 16 Agustus 1945 kan?. Coba sekarang kamu yang cerita kepada kakek. Apa yang kamu ketahui?”, tanya kakek.

“Seingat Siti, setelah kembali dari Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta kemudian melanjutkan perundingan di rumah Laksamana Maeda, di daerah Menteng, Jakarta. Di sana, Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi bersama tokoh-tokoh lain. Naskah proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Bapak Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.” Siti melanjutkan cerita kakek sambil mengingatingat kisah yang sering diceritakan oleh gurunya di sekolah.

“Betul Siti, ingatanmu hebat. Pasti gurumu di sekolah sudah sering bercerita tentang detik-detik menjelang proklamasi, ya.” ujar kakek sambil tersenyum bangga. “Kemudian apa yang terjadi setelah naskah proklamasi tersebut selesai?”, tanya kakek lagi.

“Esok harinya, tanggal 17 Agustus 1945, jam 10:00 pagi, rakyat sudah berkumpul di halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Di sana naskah proklamasi tersebut dibacakan oleh Bung Karno, dan diberitakan ke seluruh penjuru negeri oleh stasiun Radio Antara. Oleh karena itu tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, Siti menjawab pertanyaan kakek.

“Nah, sekarang kamu semakin paham sejarah kemerdekaan Indonesia. Bahkan kamu sudah melihat langsung salah satu lokasi bersejarah dalam rangkaian peristiwa proklamasi ya”, ujar kakek.
“Iya kek, Siti akan cerita ke guru dan teman-teman di sekolah, bahwa Siti sudah melihat langsung tempat bersejarah di Rengasdengklok, dan mendengar cerita dari saksi sejarahnya.” ujar Siti sambil tertawa.

“Ha..ha..ha..bisa saja kamu. Ayo, kita kembali. Pasti Nenek sudah menunggu kita di rumah.” kata Kakek. Siti dan Kakek pun berjalan bergandengan kembali ke rumah. Siti senang, sebab sepulang berkunjung ke rumah Kakek selalu membawa pulang oleh-oleh cerita.

Ayo Diskusikan!
Berdasarkan teks di atas, diskusikan dengan kelompok pertanyaanpertanyaan di bawah ini.

1. Tulislah bagian dari teks tersebut yang merupakan fakta-fakta sejarah.
  • Pemilik rumah ini bernama Djiauw Kie Siong. Mereka keluarga keturunan Tionghoa.
  • Tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.
  • Rumah mereka dipinjam untuk diskusi penting yang dilakukan oleh para pemuda anggota PETA dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Para pemuda ingin Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
  • Setelah kembali dari Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta kemudian melanjutkan perundingan di rumah Laksamana Maeda, di daerah Menteng, Jakarta. Di sana, Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi bersama tokoh-tokoh lain. Naskah proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Bapak Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
  • Esok harinya, tanggal 17 Agustus 1945, jam 10:00 pagi, rakyat sudah berkumpul di halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Di sana naskah proklamasi tersebut dibacakan oleh Bung Karno, dan diberitakan ke seluruh penjuru negeri oleh stasiun Radio Antara. Oleh karena itu tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Tulislah bagian dari teks tersebut yang merupakan fiksi.
  • Dulu kakek waktu kecil pernah tinggal didekat rumah ini.
  • Ternyata kakek pernah bertemu dengan pemilik rumah ini.
  • Suatu malam rumah ini didatangi tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia.
  • Pada malam tersebut keluarga Kie Siong diminta keluar dari rumah, lalu mereka menumpang tidur di rumah kakek.
Ayo Cari Tahu!
Menurutmu, apa persamaan dan perbedaan teks 1 dan teks 2.

Teks 2
Hari Jumat pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan. Hingga dini hari mereka bekerja keras merumuskan teks Proklamasi.

Mereka sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di halaman rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia .

Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Bendera yang dijahit oleh tangan Ibu Fatmawati sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran belum sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.

Upacara itu berlangsung sederhana saja. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno membacakan teks proklamasi.

Ayo Menulis!
Tulislah persamaan dan perbedaan teks sejarah dan fiksi sejarah dalam bentuk diagram venn berikut.
Kini saatnya kamu membuat diagram frayer mengenai teks fiksi sejarah.
Mendengarkan cerita kakek membuat Siti semakin paham akan peristiwa kemerdekaan Indonesia. Siti masih membayangkan saat Soekarno memproklamasikan kemerdekaan di depan ribuan warga negara Indonesia. Kakek juga menceritakan betapa cepatnya berita kemerdekaan Indonesia tersiar ke seluruh negeri, berkat peranan stasiun radio Antara. Siti membayangkan, apa yang akan terjadi jika saat itu tidak ada radio? Bagaimana cara memberitahukan pada masyarakat di penjuru bangsa bahwa Indonesia telah merdeka?

Tahukah Kamu??
Betapa besar peranan radio dalam perjalanan kemerdekaan bangsa. Tahukah kamu, siapa tokoh yang berperan menemukan radio?
Guglielmo Marconi
Lahir di Bologna, Italia pada 25 April 1874, sejak kecil Marconi menunjukkan minat pada bidang fisika dan elektro. Pada tahun 1895 ia memulai penelitiannya sampai menemukan telegrafi tanpa kabel, yang merupakan cikal bakal radio. Pada tahun 1897 Marconi mempresentasikan hasil temuannya yaitu alat komunikasi dengan menggunakan sinyal tanpa kabel yang mampu menjangkau jarak lebih 12 mil. Itulah radio yang hingga saat ini dirasakan manfaatnya oleh manusia.
Tahun 1901, Marconi berhasil membuktikan bahwa gelombang tanpa kabel temuannya tidak akan terganggu oleh lekukan bumi dengan cara menyebarkan sinyal radio pertama yang mampu menyeberangi Samudera Atlantik hingga 2.100 mil jauhnya. Penelitian Marconi terus berkembang. Selain pemancar radio, perangkat komunikasi lain yang menggunakan gelombang tanpa kabel temuannya antara lain adalah telegram, radio dan teknologi radar. Atas jasanya yang sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu, Marconi menerima banya penghargaan dan gelar kehormatan akademis, antara lain hadiah Nobel di bidang Fisika dan gelar kehormatan dari Kaisar Rusia.
Menurutmu apa dampak penemuan Guglielmo Marconi bagi warga dunia?
  • Dampak penemuan Guglielmo Marconi bagi warga dunia sangatlh besar. Penemuannya menjadi awal persebaran informasi dengan cepat dan mudah. Ini berpengaruh besar kepada perubahan politik dunia seperti kabar tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dengan penemuan dan perkembangan radio membantu perkembangan industri hiburan. 
Apa yang akan terjadi jika Guglielmo Marconi tidak menemukan radio? Diskusikan jawabanmu dengan temanmu.
  • Yang akan terjadi jika Guglielmo Marconi tidak menemukan radio adalah terhambatnya pengiriman atau persebaran berbagai macam informasi.
Siti menjadi semakin bersyukur setelah mempelajari sejarah penemuan radio. Betapa besarnya kekuasaan Tuhan yang mengaruniakan akal kepada manusia. Dengan akal itu, seorang Guglielmo Marconi bisa mengubah dunia, membuat infomasi dapat tersebar dengan begitu cepat melalui alat yang bernama radio. Termasuk informasi mengenai peristiwa kemerdekaan Indonesia yang bersejarah.

Pernahkah kamu menggunakan radio? Apa yang biasanya kamu dengarkan melalui radio? Siti suka sekali mendengarkan berbagai lagu melalui stasiun radio favoritnya. Salah satu lagu favoritnya adalah lagu Mariam Tomong lagu yang berasal dari Sumatra Utara. Yuk, kita nyanyikan lagu itu bersama Siti.

Amatilah teks lagu Mariam Tomong berikut.
Diskusikan dengan teman sebelahmu, simbol apa saja yang kamu temui pada teks lagu Mariam Tomong. Carilah arti simbol tersebut dari berbagai sumber.

No.SimbolArti
1
Simbol tempo Con Brio berarti lagu tersebut dinyanyikan
dengan semangat dan berapi-api.
Di samping tulisan Con Brio terdapat not 1/4= 150
yang maksudnya adalah kecepatan lagu tersebut
di dalam metronom (alat pengukur tempo musik)
sebesar 150 ketukan dalam tiap menit.
2
Simbol latihan. Biasanya diletakkan pada
bagian-bagian tertentu dalam lagu yang berfungsi
untuk mempermudah saat berlatih.
3
Tanda Ulang berfungsi untuk mengulang
bagian tertentu dalam sebuah karya musik sebanyak dua kali.
4
G Clef atau Kunci G atau Kunci birama
digunakan sebagai penanda untuk nada-nada tengah dan
nada-nada tinggi.
5
Tanda birama menunjukkan bahwa dalam
satu kelompok birama atau bar
terdapat 4 hitungan atau ketuk yang nilai
tiap satuannya adalah not 1/4.
6
Kunci birama untuk instrumen
musik perkusif dan tidak bernada.

Setiap lagu mempunyai simbol supaya pembaca lagu mempunyai standar yang sama ketika menyanyikannya. Pada teks lagu Mariam Tomong, ada beberapa simbol.
Simbol ritmik/irama

Apa fungsi simbol dalam sebuah teks lagu? Apa yang akan terjadi jika teks lagu tidak memiliki simbol?
  • Fungsi simbol adalah untuk memberikan keterangan yang jelas mengenai lagu tersebut(panjang pendek ketukan danlain-lain). Jika teks lagu tidak memiliki simbol, lagu tersebut tidaklah bisa dikatakan sebuah lagu, karena simbol simbol musik berisi elemen - elemen didalamnya.
Ayo Lakukan!

Ketika Siti mendengarkan radio di kamarnya, volume suara radio itu cukup keras, hingga adiknya yang sedang belajar merasa terganggu. Menurutmu, apakah Siti sudah menggunakan hak dan kewajibannya secara seimbang? Jelaskan alasanmu.
  • Siti belum menggunakan hak dengan kewajibannya dengan seimbang karena dengan menyalakan radio keras-keras maka dia telah menggangg hak adiknya.
Di lingkungan rumahnya, Siti sebagai warga harus menjalankan hak dan kewajibannya secara seimbang. Menurutmu, apa saja hak dan kewajibanmu ketika di rumah?

Hak dirumahKewajiban dirumah
Mendapatkan makan dan minumMenjaga kebersihan rumah
Mendapat perlindungan dan keamananPatuh terhadap nasihat orangtua
Mendapatkan bimbingan saat belajarMenghormati, menyayangi, dan
menghargai anggota keluarga
Mendapatkan kesejahteraan hidupMengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh orang tuanya
Sekarang ceritakan bagaimana kamu menjalankan hak dan kewajibamu di rumah. Hal-hal yang perlu kamu tulis:

  1. Contoh hak yang sudah kamu dapatkan.
  2. Contoh kewajiban yang sudah kamu laksanakan.
  3. Penilaianmu mengenai hak dan kewajiban tersebut. Apakah hak yang kamu dapatkan sudah seimbang dengan kewajiban yang sudah kamu laksanakan?
  4. Manfaat dari melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang.
  5. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan hak dan kewajiban
  6. Apa yang dapat kamu perbaiki dari pelaksanaan kewajibanmu di masa yang akan datang?

Ya, seorang penemu seperti Guglielmo Marconi mengubah dunia dengan temuannya. Ia berusa keras demi kemajuan dunia. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah mempunyai sikap berusaha keras?