Minggu, 26 April 2020

Nama Kerajinan dan Asal Daerahnya

Toming Sek
Kerajinan adalah proses pembuatan barang yang menggunakan keterampilan tangan. Bahan-bahan yang digunakan biasanya adalah bahan yang banyak tersedia di lingkungan pengrajin tersebut. Ada beberapa jenis kerajinan yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Mungkin ada puluhan bahkan ratusan jenis kerajinan tersebut. Pada tulisan ini hanya beberapa saja yang akan dibahas. Bahan kerajinan tersebut antara lain bahan kayu, bambu dan tanah liat. Berikut ini adalah beberapa kerajinan yang ada di Jawa Tengah.

Kerajinan Anyaman Bambu
Sentra kerajinan anyaman bambu salah satunya yang ada di desa Merden, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Desa Merden merupakan sebuah desa yang penuh dengan potensi kerajinan-kerajinan yang dilakukan oleh masyarakat. Jenis kerajinan yang berasal dari bahan baku bambu begitu banyak dikerjakan di Desa Merden. Produk yang dihasilkan diantaranya adalah besek, keranjang pindang, tenong, tampah, sumbu, vas bunga, dan produk lainnya.

Teknik Pembuatan
Secara umum teknik pembuatan kerajinan bambu adalah sebagai berikut. Bambu yang dipergunakan adalah bambu dewasa namun tidak terlalu tua berukuran besar dan sama panjang ruasnya. Jika yang digunakan bambu yang sudah tua biasanya kita kesulitan dalam menganyam karena bambu bersifat kaku. Bambu dipotong sesuai ukuran dan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering/setengah kering. Bambu yang tipis dibentuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus. Dalam proses pengayaman ini banyak variasi cara yang dapat kita buat. Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan vernis atau pelitur

Kerajinan Ukir Kayu
Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan sentra kerajinan ukir kayu. Jepara juga dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Produk lain yang dihasilkan diantaranya adalah hiasan dinding, patung, kaca cermin, relief, dan kaligrafi.

Teknik Pembuatan
Dalam seni ukir kayu ini ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menghasilkan hasil karya kerajinan ukiran, Beberapa teknik yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Teknik mengerik. Ngerik adalah meraut permukaan kayu, ngerik merupakan bentuk seni ukir paling dasar. Peralatan yang diperlukan adalah sebuah pisau saku yang tajam. Bahan yang dibuat biasanya berupa balok kayu kecil seperti pada pegangan pisau, cangklong cerutu, atau oranmen-ornamen kecil lain yang terbuat dari kayu.
  2. Teknik relief . Untuk membuat sebuah relief diperlukan sebuah bidang kayu datar yang cukup lebar. Tema ukiran bisa berupa lukisan, atau obyek-lain yang berada pada bidang 2 dimensi namun diukir menjadi lukisan 3 dimensi. Peralatan ukir yang diperlukan lebih komplek dan rumit. Ukiran relief juga sering dipasang sebagai ornament pada furniture.
  3. Teknik membubut. Untuk membuat ukiran bubut memerlukan sebuah alat bantu yang digunakan untuk memutar balok kayu yang akan kita bentuk. Bentuk ukir merupakan simetri putar yang mengikuti pola-pola tertentu. Bentuk ukiran yang dihasilkan lebih halus karena menggunakan putaran kayu dengan kecepatan tinggi. Ukiran bubut bisa kita temukan pada kaki-kaki mebel, pegangan pisau atau pedang, payung dan obyek lain dengan simetris putar.

Kerajinan Gerabah
Salah satu sentra kerajinan gerabah yang ada di Indonesia adalah sentra kerajinan gerabah Desa Wonorejo Kecamatan Wonoppringgo Kabupaten Pekalongan. Produk kerajinan gerabah yang diproduksi pun bermacam-macam, mulai dari pembuat teko, cobek tanah, kendi, mangkuk dan produk lainya.

Proses Pembuatan
Proses pembuatan gerabah dengan cara cetak untuk pembuatan dalam jumlah banyak (masal) atau langsung dengan tangan. Untuk proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada gerabah yang berbentuk silinder diantaranya jambangan, pot, guci, dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa diputar. Salah satu tangan pengrajin akan berada disisi dalam sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas tersebut, otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan besaran diameter dan ketebalan yang diatur melalui proses penekanan dan penarikan tanah yang ada pada kedua telapak tangan pengrajin.

Pembuatan gerabah atau keramik, mulai dari proses penggilingan, pembentukan bahan dengan menggunakan perbot, hingga penjemuran produk biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu kemudian dibakar, sebelum akhirnya proses finishing dengan menggunakan cat tembok atau cat genteng. Sebuah galeri di Kasongan biasanya merupakan usaha keluarga yang diwariskan secara turun temurun, mereka bekerja secara kolektif. Sekarang pembuatan keramik melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri, namun pihak keluarga tetap bertanggung jawab untuk pemilihan bahan dan pengawasan produksi.

Kerajinan Genting
Kebumen merupakan salah satu sentra kerajinan genting yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Selain di
Kerajinan adalah proses pembuatan barang yang menggunakan keterampilan tangan Nama Kerajinan dan Asal Daerahnya
daerah kebumen sebenarnya ada satu lagi sentra kerajinan genteng yang ada di desa Pancasan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Kebumen memang dikenal sebagai sentra industri kerajinan genteng. Pengrajin genteng mayoritas berada di kecamatan Pejagoan, Sruweng, Adimulyo dan kecamatan Kebumen sendiri. Dari sekian banyak produk genteng,  Genteng Sokka adalah  produk yang sangat terkenal hingga seluruh nusantara. Oleh karena itu tidak heran jika hampir keseluruhan produk genteng yang ada di Kebumen, bahkan di kota lainpun bertuliskan Genteng Sokka semua. Hal ini wajar terjadi karena bagi konsumen, Genteng Sokka adalah sebuah jaminan dengan kualitas yang tinggi.

Cara Pembuatan
Proses pembuatan genting dimulai dengan penyediaan bahan baku utama berupa tanah liat (lempung). Bahan tambahan lain yang diperlukan adalah pasir yang halus sebagai bahan campuran, biasanya di ambil pasir sungai. Ketiga Air sebagai bahan peleburan tanah liat.Ketiga bahan tadi campur dan di olah dengan Perbandingan tertentu untuk menghasilkan tanah yang bagus tidak terlau keras juga tidak terlau lembek.

Peroses peleburan Tanah liat, tanah liat dengan cara digiling menggunakan mesin penggiling yang disebut molen. Tanah liat di masukan ke mesin penggiling molen untuk di jadikan adonan yang lembut dan Padat. Hasil pelembutan ini sudah menjadi bentuk persegi empat dan siap untuk di cetak.

Tanah liat yang sudah dihaluskan tadi dalam bentuk persegi empat di cetak melalui mesin press, mesin press ini masih manual menggunakan tenaga manusia. Berbagai macam nentuk cetakan Genteng, cetakan genteng ada yang bulat, genteng biasa papak, morando, mantili, kerpus bulat, kerpus papak dan Lain lain. Setelah dicetak, genteng di alasi dengan alas kayu persegi empat yang sebidang dengan genteng, yang di sebut dengan ancak. Genteng yang ditaruh di atas ancak, di simpan dan ditata di tempat yang bersusun yang di sebut ederan, untuk di angin anginkan supaya hasil genteng tidak bagus. Biasanya untuk mempercepat proses pengeringan genteng dijemur dibawah teri matahari.

Setelah genting benar-benar kering proses selanjutnya adalah pembakaran genting. Genting ditata dengan rapi diatas tungku pembakaran, proses penataan genting ini memiliki teknik penataan tersendiri agar hasil pembakaran merata.

Kerajinan Keramik
Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu sentra kerajinan keramik yang ada di provinsi Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Purworejo Klampok Banjarnegara,30 KM arah barat Ibu kota Kabupaten Banjarnegara. Kerajinan keramik Banjarnegara dapat bertahan sampai saat ini karena adanya ketersediaan bahan baku yang memadai, yaitu tanah liat yang berkualitas baik, sehingga mempunyai keunggulan kompetitif.

Beberapa jenis produk keramik yang dihasilkan diantaranya adalah keramik glazur. Keramik glazur  adalah jenis keramik yang paling banyak di pasaran untuk aplikasi lantai, dinding, maupun kerajinan keramik hias. Keramik Terracotta adalah keramik hasil dari pembakaran tanah liat dengan warna , dan Keramik cat adalah teknik pembuatan keramik dengan melapisi hasil kerajinan gerabah dengan cat dan biasanya hasilnya tidak semengkilap keramik glazur.

Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan keramik secara garis besar adalah dengan alat putar dan alat cetak. Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain.

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas danlain-lain.

Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.